Sopir Bus dan Truk Berisiko Besar Menderita Penyakit Mematikan

06.39
Sopir Bus dan Truk Berisiko Besar Menderita Penyakit Mematikan

Oleh: -

kilasBojonegoro.com - Orang yang berprofesi menjadi sopir bus atau truk antar kota berisiko lebih besar mengalami penyakit tidak menular. Banyak faktornya dan rata-rata tidak bisa dihindari.

Ketua Perhimpunan Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) dr Nusye E Zamsiar MS SpOK mengatakan, sopir bus atau truk gaya hidupnya rata-rata tidak sehat. Mereka sering minum jamu kuat, obat stimulan, alkohol yang cukup banyak.

"Kebiasaan jelek itu mengganggu kesehatan pengemudi. Risiko penyakit yang dialami pengemudi sangat banyak," ujar dr Nusye saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2016).

Pengemudi, tambah dr Nusye, kerap menderita gangguan tidur karena sering menyetir di malam hari. Efeknya dalam jangka panjang tentu mengarah pada penyakit metabolik dan penyakit kardiovaskular.

"Pengemudi sopir atau truk sering kali terdeteksi diabetes, tekanan darah tinggi, gagal ginjal karena sering menahan pipis dan kurang minum, hingga penyakit jantung," tambahnya.

Kalau sudah terserang penyakit tidak menular itu, kondisi kesehatan pengemudi menurun. Tingkat kehati-hatian pengemudi di jalan raya pun menurun. Kecelakaan pun kerap terjadi yang mengakibatkan banyak penumpang meninggal dunia.

Untuk mencegah risiko kematian dini, mereka harus rutin cek kesehatan fisik. Beberapa perusahan otobus selalu membuka posko kesehatan yang dapat dimanfaatkan para sopir. (gus)


Sumber: m.okezone.com/read/2016/11/16/481/1543294/sopir-bus-dan-truk-berisiko-besar-menderita-penyakit-mematikan?utm_source=health_bt

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »