EMCL Kenalkan Energi Migas ke SDN 4 Leran

21.50
EMCL Kenalkan Energi Migas ke SDN 4 Leran
Oleh: Achmad Abidin

kilasBojonegoro.com - Suasana kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pagi tadi (23/11/2016) tampak berbeda dari biasanya. Derai tawa dan riuh teriak para siswa kerap meramaikan kelas. Rupanya anak-anak kelas 3, 4, dan 5 itu belajar melalui dongeng.

Kak Budi, seorang pendongeng di Bojonegoro, menyampaikan materi pelajaran dengan mengajak para siswa berimajinasi.

Mendongeng ini merupakan bagian dari program Belajar Energi Migas bersama operator Lapangan Migas Banyu Urip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Bekerjasama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB), EMCL mengenalkan dasar-dasar industri migas dan keberadaan proyek negara di Kabupaten Bojonegoro.

"Melalui program ini kita ingin memperkenalkan energi dan migas kepada masyarakat Bojonegoro sejak dini, sehingga mereka bijak dalam menyikapi energi yang tidak terbarukan ini," ungkap Ketua YKIB, Muhammad Roqib.

Menurut Roqib, yayasan yang dipimpinnya memiliki visi yang sama dengan EMCL dalam memajukan sumber daya manusia di Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, kegiatan Belajar Energi Migas ini merupakan wujud komitmen EMCL kepada masyarakat Bojonegoro.

"Kita patut menghargai komitmen baik tersebut dan harus disambut dengan tangan terbuka," imbuh dia.

Dalam kegiatan tersebut Ira Omayra dari EMCL menyampaikan materi tentang energi dalam kehidupan sehari-hari. Ira, begitu dia disapa, menjelaskan pentingnya energi minyak dan gas bumi untuk kehidupan modern saat ini.

“Hampir sebagian peralatan yang kita gunakan sehari-hari perlu energi. Misalnya, lampu listrik untuk penerangan, kompor untuk memasak, dan kipas angin,” ujarnya.

Ira lebih lanjut menjelaskan tentang keberadaan dan aktivitas EMCL sebagai perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro.

Dalam menjalankan aktivitas pengeboran migas, kata Ira, EMCL selalu mengutamakan keselamatan, menerapkan budaya pengenalan potensi celaka, dan memakai peralatan penunjang keselamatan kegiatan.

“Nah, flare atau suar bakar itu juga salah satu peralatan penunjang keselamatan kegiatan pengeboran migas. Cerobong itu berfungsi membakar gas bawaan minyak yang tidak dapat dimanfaatkan ataupun didaur ulang,” terangnya.

Selain itu, kata dia, EMCL juga mempunyai program kemasyarakatan di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Penyampaian materi oleh Ira disambut antusias siswa. Beberapa di antara mereka aktif bertanya. Ira pun mengapresisasi keaktivan siswa dengan memberi hadiah.

Setelah materi migas, acara dilanjutkan oleh YKIB dengan materi menulis. Pelajaran menulis disampaikan oleh seorang jurnalis senior di Bojonegoro. Para siswa pun terus bersemangat hingga usai acara. (abd/gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »