Berkunjung ke Lapangan Banyuurip, Karang Taruna Mojodelik Dijelaskan Soal Bahaya Gas H2S

18.33

Oleh: M. Fatoni

kilasBojonegoro.com - Karang taruna Desa Mojodelik Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro melakukan kunjungan ke area operasi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu pada Senin (14/11/2016). Para pemuda desa penghasil itu ingin mengenali lebih dekat dengan proyek negara yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut.

"Sebagian besar sumur Lapangan Banyu Urip ini kan ada di desa kami, jadi kami harus tahu lebih banyak. Terutama perkembangan setelah selesainya proyek konstruksi," ungkap Ketua Karang taruna, Adi Yusuf.

Rombongan karang taruna dari enam dusun di desa Mojodelik itu disambut jajaran pimpinan manajemen EMCL di ruang pertemuan gedung tamu perkantoran. Di sana, selain mendapat sambutan hangat, mereka juga dijelaskan mengenai kegiatan di dalam proyek produksi EMCL. Wakil Kepala Teknik Tambang EMCL, Teguh Heru Susanto menjelaskan secara terperinci.

Selain itu, penanggungjawab tim kesehatan EMCL, Lamijan juga menjelaskan tentang aspek kesehatan dan lingkungan. Lamijan memaparkan bagaimana tim emergency EMCL bekerja, terutama ketika ada potensi gas yang ke udara bebas.

"Jika ada gas berbahaya keluar, pendeteksi gas yang kita tempatkan di berbagai titik strategis akan secara otomatis berbunyi dan dengan sistem yang teritegrasi akan secara otomatis menutup sumur," papar Lamijan. Dia juga menjelaskan mengenai gas hidrogen sulfida (H2S) dan karakteristiknya.

Topik mengenai gas ini sangat menarik bagi karang taruna Mojodelik. Malah Sekretaris Karang Taruna Mojodelik, Zakaria menawarkan aplikasi pendeteksi H2S. Aplikasi telepon pintar ini dia ciptakan untuk menjawab berbagai kekhawatiran warga. Dengan aplikasi ini, warga bisa mengetahui kadar gas berbahaya itu di udara.

"Namun saat ini belum masuk di daftar Play Store," ucap Zakaria yang disambut baik oleh manajemen EMCL untuk membantu.

Sesuai diskusi karang taruna diajak ke fasilitas pengoperasian Central Processing Facility (CPF). Salah satunya peserta diajak turun di Ruang Pusat Kendali (Central Control Room/CCR). Di sana karang taruna bisa melihat bagaimana semua fasilitas dimonitor dan dikendalikan. Dari beberapa monitor, mereka bisa melihat aliran minyak dan gas di seluruh fasilitas operasi.

"Kita jadi tahu mekanisme kerja di sini. Semua serba canggih, serba komputer," ujar perwakilan Karang Taruna Dusun Rambitan, Edy Supraeko.

Peserta nampak antusias dan bersemangat. Berbagai kepenasaran mereka terhadap sistem kerja di mega proyek migas tersebut terjawab sudah.

"Kesempatan seperti ini yang kita harapkan. Dukungan karang taruna Mojodelik terhadap proyek negara ini tentu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suksesnya operasi," ungkap Edy lagi.

Dia menambahkan, karang taruna Mojodelik optimis proyek ini akan memberi manfaat positif untuk perkembangan warga Mojodelik. (gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »