FKKG dan JIM Galang Aksi Peduli Banjir Bojonegoro

20.00
FKKG dan JIM Galang Aksi Peduli Banjir Bojonegoro
Oleh: M. Fatoni

kilasBojonegoro.com - Banjir luapan Bengawan Solo melanda sebagian wilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur menimbulkan keprihatinan berbagai pihak.

Forum Pengurus Karang Taruna Kecamatan Gayam (FKKG) dan Jaringan Informasi Masyarakat (JIM) Bojonegoro tergerak melakukan aksi kemanusiaan peduli banjir, Sabtu (3/12/2016).

Mereka menggalang donasi kepada para pengguna jalan yang melintasi traffic light Padangan dan Kalitidu.

"Ini merupakan wujud kepedulian kami  terhadap masyarakat terdampak banjir Bengawan Solo," ungkap Ketua FKKG, Moch. Kundori, ditemui di sela aksi di traffic light Padangan.

Setelah terkumpul, donasi itu akan langsung disalurkan kepada korban bencana banjir Bengawan Solo.

"Semoga apa yang kami lakukan hari ini dapat meringankan beban korban banji," sambung Perwakilan Jaringan Informasi Masyarakat (JIM) Bojonegoro, Didik Jatmiko, di tempat yang sama.

Untuk diketahui, luapan Bengawan Solo mengakibatkan 86 desa di 9 kecamatan terendam air antara 10-90 cm.

Di antaranya, Ledok Wetan, Ledok Kulon, Jetak, Banjarjo, Semanding, Mulyoagung, Kalirejo, dan Klangon Kecamatan Kota Bojonegoro. Desa Mojo, Ringinrejo, Leran dan Panjunan Kecamatan Kalitidu, Desa Bogo Kecamatan Kapas, Desa Nguken Kecamatan Padangan, Desa Sumbangtimun, Padang, Mori, Trucuk, dan Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk.

Desa Ngablak Kecamatan Dander, Desa Kliteh, Rendeng, dan Desa Tulungagung Kecamatan Malo. Desa Mulyorejo, Sekaran, Sarirejo, Pilanggede, Kedungdowo, Kedungbondo, dan Desa Mulyoagung Kecamatan Balen, Desa Bulanan Kecamatan Sander, dan Desa Sumberragung Kecamatan Sumberrejo.

Sementara itu, 13 desa di Kecamatan Kanor juga ikut terendam banjir. Di antaranya, Desa Tejo, Sumberwangi, Cangaan, Kabalan, Kedungprimpen, Piyak, Simbatan, Sarangan, Temu, Semambung, Kanor, Pilang dan Desa Gedongarum.

Selain rumah, fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah-sekolah, dan jalan desa juga terendam. Bahkan, 9 rumah rusak berat akibat digerus air mengalir. Dua lainnya rusak ringan.

Tercatat 7.145 rumah, 11 gedung Taman Kanak-Kanak (TK), 9 gedung Sekolah Dasar (SD), 3 gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 gedung Sekolah Menengah Atas (SMA), 7 masjid, dan 24 mushola terendam air.

Banjir ini juga merendam 4.383 hektar (Ha) sawah. Jalan desa tergenang sejauh 60.865 m dan jalan lingkar tergenang sejauh 29.840 m. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp34.900.200.000. (gus/roz)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »